Banyak orang yang tidak faham akan agama Islam, baik dari kalangan umat Islam itu sendiri atau dari kalangan umat yang bkan muslim yang mempertanyakan kenapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak boleh dilukis apalagi dibuat patung ? Larangan melukis Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang solih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasroleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekadar digunakan untuk mengenang kesolihan mereka dan belum disembah. Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syaitan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang solih tersebut.Sebenarnya melukis makhluk hidup, yaitu manusia atau binatang hukumnya berdosa, sebagaimana sabda Rasulullah sallallohu ‘alaihi wasallam :كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُورَةٍ صَوَّرَهَانَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ“Setiap pelukis ada di dalam neraka, dijadikan setiap lukisannya memiliki jiwa, lalu akan menyiksa pelukisnya di dalam neraka Jahanam.”( HR. Muslim )Ibnu ‘Abbas dalam riwayat tersebut menyebutkan : “Bila mesti melakukannya, maka buatlah lukisan pohon atau apa pun yang tidak memiliki nyawa.”Dalam hadiths yang lain disebutkan :عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الأَسَدِيِّ قَالَ : قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُأَبِي طَالِبٍ أَلاَ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُاللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاًإِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاً قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ“Dari Abul Hayyaj Al-Asadi dia berkata : ‘Ali bin Abi Talib berkata kepadaku : “Maukah aku utus engkau pada apa yang Rasulullahshallallohu ‘alaihi wa sallam pernah mengutusku ? yaitu jangan kamu biarkan gambar kecuali kamu menghapusnya, dan kuburan yang dikeramatkan kecuali kamu meratakannya.” ( HR. Muslim )Artinya menggambar apa pun dari manusia atau pun haiwan dilarang kerana bisa menjadi pemicu kemunculan paganisme baru. Ini adalah kaidahsaddudz dzari’ah atau “menutup jalan yang menuju kepada kerosakan”.Melukis Nabi sallallohu ‘alaihi wa sallam selain dilarang kerana adanya larangan melukis makhluk bernyawa dari jenis manusia dan binatang, juga dilarang kerana bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala.عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا اشْتَكَىالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَتْ بَعْضُ نِسَائِهِكَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُوَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاأَتَتَا أَرْضَ الْحَبَشَةِ فَذَكَرَتَا مِنْ حُسْنِهَا وَتَصَاوِيرَفِيهَا فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ أُولَئِكِ إِذَا مَاتَ مِنْهُمْالرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ثُمَّ صَوَّرُوافِيهِ تِلْكَ الصُّورَةَ أُولَئِكِ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ“Dari ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, dia berkata : Ketika Nabi sallallohu ‘alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habsyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallohu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habsyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda : “Itulah orang-orang yang bila ada orang solih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjiddi atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulahsejelek-jelek makhluk di sisi Alloh.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori )Demikian Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang soleh mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullahsollallohu ‘alaihi wa sallam melarang menyerupai mereka :مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” ( HSR. Abu Dawud )Dalam hadits yang lain, beliau sallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَاأَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ“Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nasrani menyanjung Putera Maryam, kerana aku hanya hamba-Nya danRasul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhari )Itulah sebab utama kenapa Umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid.Masih banyak sebab yang lainnya dari larangan menggambar Rasulullahsollallohu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya penggambaran diri Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau. Sebagaimana seseorangyang benci kepada orang lain, namun kerana tidak mampu melampiaskankebenciannya secara langsung, mereka lantas membuat serentetan penistaan terhadap gambar atau foto orang yang dia benci. Apakah akan dialudahi atau dia injak-injak atau dia sobek-sobek atau dia bakar ataudibikin ka rikatur yang bernuansa pelecahan, dan sebagainya.Dengan tidak dilukisnya gambar Rasulullah sollallohu ‘alaihi wasallam maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampumembuat gambaran wajah Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam,karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihatbeliau :مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَايَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي“Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, kerana syaitan tidak mungkin menyerupai bentukku.” ( Hr.Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad )Dalam salah satu riwayat Al-Bukhori ada tambahan :وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْالنُّبُوَّةِ“Dan mimpi seorang mu’min adalah se-perempat puluh enam bahagian dari kenabian.”Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagikafir bisa tahu wajah Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam. Andaimereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku aku sebagai Nabi Muhammad sollallohu ‘alaihi wa sallam maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah syaitan. Kerana meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam, tetapi syaitan bisa saja mengaku-ngaku sebagai Rasulullah. Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam ? Caranya adalah dengan dicocokkan dengan hadiths-hadiths syamail yang sohih, yaitu hadis-hadis yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah sollallohu‘alaihi wa sallam.Ada pun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan mu-nafiqadalah kebohongan, kerana bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa ?!!! Maka yakinlah bahawa apa yang mereka lukis dan apa yang mereka bikin karikaturnya pasti bukan Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam

0 reply:

Copyright 2012 Islam Agamaku
Islam Agamaku Free Premium Blogger™ template by Muhammad Akram